Dalam dunia pewayangan Merak seringkali digambarkan sebagai kendaraan Dewi Saraswati, Dewi Pengetahuan. Selama ini penggambaran kendaraan Dewi Saraswati selain angsa juga digambarkan dengan burung merak yang menunjukkan tentang keindahan. Dalam mitos Yunani Kuno Burung Merak digambarkan dengan Dewi Hera, yaitu menggambarkan kencantikan dan keabadian serta dapat menjadi perantara untuk melihat masa depan yang digambarkan pada gambar mata yang ada di ekornya.
Selain itu juga dapat dijadikan penghubung antara masa lalu dan masa sekarang dan akan datang.
Dengan demikian kami ingin mengambil spirit dari buruk merak yaitu tentang keindahan, kecantikan, dan keabadian dalam menopang kehidupan dan perkembangan pengetahuan di dunia.
- Kepala burung merak warna emas:
Dengan pilihan warna ini kami ingin menggambarkan tentang gagasan dan cita-cita yang besar, prestisius, selalu punya inisiatif dengan tetap memperhatikan kesejahteraan, kesehatan, dan suka cita. Pilihan warna ini juga sebagai ekspresi dari adanya semangat pencarian tentang cita-cita yang mendalam agar menuai kesukesan.
- Badan dan ekor warna merah marun:
Warna merah menggambarkan sebuah motivasi, tekad yang kuat, berani sekaligus hangat (friendly). Selain itu, juga menggambarkan tentang kemauan keras untuk mewujudkan gagasan dan cita-cita karena sebagai aksen mempunyai sifat yang kuat dan perasaan gembira dan tentu juga warnah merah mengilustrasikan agresif, seksi, dan penuh gairah dengan tetap menjaga kewibawaan dan kedisiplinan yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Buruk Merak bersimbol api menyala
Logo Intran Publishing yang bergambar burung merak dengan tiga ekor berjejer tidak rata (berjenjang) jika dilihat secara utuh akan tampak seperti api yang menyala. Dengan simbol ini diharapkan Intrans Publishing dapat memberikan penerangan dengan penuh semangat.