Setiap penulis tentu bermimpi karyanya diterima luas oleh pembaca. Tidak sedikit yang berharap bukunya bisa masuk kategori bestseller. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: bagaimana kita tahu kalau buku bisa jadi bestseller?
Tidak semua buku mencapai angka penjualan tinggi. Meski begitu, ada beberapa tanda yang bisa memberi gambaran apakah buku Anda berpotensi laris di pasaran. Artikel ini akan membahas ciri-ciri, faktor penentu, dan tips meningkatkan peluang agar buku Anda dilirik banyak orang.
1. Topik yang Relevan dan Dibutuhkan Pembaca
Salah satu tanda paling jelas adalah ketika topik buku sesuai dengan kebutuhan pasar. Buku yang membahas isu terkini, tips praktis, atau tema yang sedang tren biasanya lebih mudah menarik perhatian.
Misalnya, saat tren gaya hidup sehat meningkat, buku tentang pola makan dan olahraga menjadi populer. Begitu juga dengan topik produktivitas, literasi keuangan, atau kisah inspiratif yang selalu punya pembaca setia.
2. Judul yang Menarik dan Mudah Diingat
Judul adalah pintu pertama pembaca masuk. Buku dengan judul singkat, jelas, dan mudah diingat memiliki peluang lebih besar untuk dilirik. Judul yang kuat seringkali langsung menggugah rasa penasaran.
Contohnya, banyak buku bestseller menggunakan judul yang sederhana namun kuat secara emosional. Jika judul mampu memancing rasa ingin tahu, itu pertanda baik.
3. Gaya Bahasa Sesuai Target Pembaca
Buku yang laris biasanya punya gaya bahasa yang sesuai dengan pembacanya. Untuk buku anak, bahasa yang ringan dan penuh ilustrasi lebih disukai. Sementara untuk buku akademis, pembaca mengharapkan penjelasan detail namun tetap jelas.
Keselarasan antara bahasa, isi, dan target pembaca membuat buku lebih mudah diterima. Jadi, perhatikan siapa audiens utama Anda sejak awal menulis.
4. Didukung Promosi yang Konsisten
Sebagus apa pun buku yang ditulis, tanpa promosi kemungkinan besar tidak akan dikenal. Salah satu ciri buku bisa jadi bestseller adalah adanya strategi promosi yang kuat.
Promosi bisa dilakukan lewat media sosial, ulasan pembaca, diskusi buku, hingga kerjasama dengan komunitas. Semakin sering buku diperkenalkan, semakin besar peluangnya untuk menarik perhatian.
5. Mendapat Testimoni atau Rekomendasi
Testimoni dari tokoh berpengaruh, pakar, atau pembaca yang puas dapat meningkatkan kredibilitas. Banyak buku laris karena direkomendasikan dari mulut ke mulut.
Jika buku Anda mendapat ulasan positif atau dibicarakan di komunitas pembaca, itu pertanda buku punya potensi besar untuk meraih status bestseller.
6. Distribusi yang Luas dan Mudah Dijangkau
Selain isi dan promosi, distribusi juga menentukan. Buku yang mudah ditemukan di toko buku besar, marketplace online, dan event literasi punya peluang lebih besar.
Penerbit yang memiliki jaringan distribusi luas biasanya lebih mampu mendorong penjualan. Maka, bekerjasama dengan penerbit terpercaya seperti Intrans Publishing bisa menjadi langkah strategis untuk memperbesar peluang buku laris.
7. Penulis Aktif Membangun Personal Branding
Pembaca cenderung membeli buku dari penulis yang dikenal. Ketika penulis aktif berbagi ide di media sosial, seminar, atau podcast, kehadirannya makin kuat di mata publik.
Personal branding yang kuat akan ikut mendongkrak penjualan buku. Dengan begitu, peluang buku mencapai kategori bestseller semakin besar.
Tidak ada rumus pasti untuk membuat buku bisa jadi bestseller. Namun, ada tanda-tanda yang bisa menjadi acuan. Mulai dari topik yang relevan, judul menarik, gaya bahasa sesuai pembaca, promosi aktif, testimoni positif, distribusi luas, hingga personal branding penulis.
Jika buku Anda memiliki sebagian besar tanda di atas, maka peluangnya cukup besar untuk laris di pasaran. Ingat, menulis buku bukan hanya soal isi, tetapi juga bagaimana menjangkau dan menyentuh hati pembaca.